Bakat adalah sesuatu yang alami Anda miliki. Ternyata, bakat hanya sebatas keahlian tertentu seperti musik, atletik atau yang lainnya, namun juga bakat dalam kemampuan berpikir. Dwana Markova, Ph.D dalam bukunya "Temukan dan Lesatkan Kelebihanmu, Anaku!" mengatakan bahwa ada empat hal yang membedakan bakat-bakat berpikir dari ketrampilan-ketrampilan, sikap-sikap kepribadian atau kapasitas-kapasitas lainnya:
1. Bakat berpikir merupakan cara berpikir bawaan - yaitu, Anda selalu benar-benar bagus melakukannya bahkan walaupun Anda tidak pernah mendapatkan latihan untuk itu dan selalu bagus.
2. Anda mendapat kenikmatan alami dan energi setelah menggunakan bakat-bakat berpikir Anda.
3. Anda melampaui yang lain dalam menggunakan bakat-bakat ini, dan Anda akan senang mengembangkan ketrampilan-ketrampilan atau kapasitas-kapasitas dalam bakat-bakat tersebut.
4. Hal ini adalah satu-satunya cara berpikir Anda, lensa-lensa mental yang membuat Anda memahami dan bertautan dengan dunia.
Riset terbaru dari Galub Organization memperlihatkan bahwa ketika seseorang tumbuh dewasa, sebagian besar manusia hanya menggunakan lima bakat berpikirnya dari kemungkinan 34 bakat yang ada.
Dwana sendiri bersama rekan-rekannya, menggambarkan bakat-bakat mental dalam 36 hal. Menurut Dwana, orang yang "cerdas" adalah mereka yang mampu mencampurkan bakat-bakat berpikirnya dengan selaras, sama seperti menggubah lagu, menempatkan nada-nada yang tepat sehingga terbentuk simfoni.
Sebagai contoh adalah John, seorang remaja dari Vermont. John memiliki bakat-bakat berpikir sebagai berikut ini: Inovasi, berpikir ke depan, menetapkan tujuan, humor, dan menonjol.
Ia menderita dalam kelas-kelas matematika, nyaris gagal di sebuah laboratorium sainsnya, lulus dengan susah payah dalam pelajaran sejarah. Namun ia selalu menjelaskan kepada guru-gurunya bagaimana mereka dapat memberikan informasi dalam cara-cara baru dan menarik, yang jelas-jelas hal ini membuat dirinya kurang disukai guru-gurunya.
Di rumah, ayah dan kakak laki-lakinya sama-sama memiliki ketrampilan berpikir procedural dan analistis. Kebutuhannya untuk tampil menonjol dan menuntaskan sesuatu terus menerus merintanginya, sampai ia bergabung dengan surat kabar SMU-nya. Tiba-tiba, ada sebuah ruang untuk bakat-bakatnya. Saat ia mulai dikenal karena humornya, visinya, dan gagasan-gagasan inovatifnya, hal ini membuat penghargaan terhadap dirinya berkembang. Akhirnya, ia merasa menjadi bagian dari ras manusia dan bukan seorang alien lagi.
Dua dekade berikutnya, ia memiliki kemampuan luar biasa sebagai editor majalah dan wiraswastawan yang berhasil.
Anda lihat bagaimana bakat berpikir dapat membuat hidup Anda lebih efektif? Kenalilah kemampuan Anda, dan mainkan dengan benar sehingga Anda akan mendengar melodi yang indah dalam kehidupan Anda.
Disadur dari : Temukan dan Lesatkan Kelebihanmu, Anakku!, Dwana Markova, Ph.D, Serambi
Sumber : Jawaban.com/VM